logo-raywhite-offcanvas

26 Sep 2025 NEWS 5 min read

Perubahan Preferensi Pembeli Properti Pasca-Pandemi Mulai Dari Ruang Terbuka dan Home Office Jadi Prioritas!

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor properti. Sebelum pandemi, banyak pembeli rumah lebih memprioritaskan lokasi strategis di pusat ...


Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor properti. Sebelum pandemi, banyak pembeli rumah lebih memprioritaskan lokasi strategis di pusat kota, kemudahan akses ke tempat kerja, serta fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan atau transportasi publik. Namun, seiring dengan berlakunya pembatasan sosial, kebijakan work from home, dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan fisik maupun mental, preferensi pembeli properti pun mengalami pergeseran signifikan. 


Artikel ini akan membahas perubahan perilaku dan kebutuhan pembeli rumah pasca-pandemi, termasuk meningkatnya minat terhadap ruang terbuka, area kerja di rumah, dan lingkungan hunian yang sehat dan nyaman.

1. Meningkatnya Minat Terhadap Ruang Terbuka dan Area Hijau

Selama masa pandemi, banyak orang mulai menyadari pentingnya keberadaan ruang terbuka di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika aktivitas di luar rumah dibatasi, halaman rumah, taman pribadi, dan balkon menjadi "tempat pelarian" yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Hal ini menyebabkan perubahan signifikan dalam pencarian rumah. Kini, pembeli lebih tertarik dengan hunian yang menawarkan ruang hijau, baik berupa taman kecil, area rooftop garden, hingga lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas outdoor keluarga.

Perumahan di pinggiran kota yang sebelumnya dianggap terlalu jauh dari pusat aktivitas, kini justru menjadi alternatif menarik karena biasanya menawarkan lahan lebih luas, udara yang lebih segar, dan suasana yang lebih tenang. Ini mencerminkan adanya kebutuhan baru masyarakat akan keseimbangan antara kenyamanan tinggal dan kualitas hidup yang lebih baik.

2. Home Office

Salah satu dampak paling nyata dari pandemi adalah pergeseran budaya kerja. Banyak perusahaan menerapkan sistem kerja hybrid atau bahkan full remote yang membuat para karyawan harus bekerja dari rumah dalam jangka waktu panjang. Dalam kondisi ini, banyak orang merasa tidak cukup hanya bekerja di ruang makan atau kamar tidur. Akibatnya, pembeli rumah kini mencari properti yang memiliki ruang khusus untuk bekerja, atau setidaknya dapat disulap menjadi area kerja yang kondusif.

Desain interior rumah pasca-pandemi pun mengalami evolusi. Ruangan multifungsi dan fleksibel menjadi primadona. Bahkan, beberapa pengembang properti mulai menawarkan rumah-rumah dengan fitur kantor mini di dalamnya. Permintaan ini pun membuat keberadaan ruang kerja pribadi menjadi nilai jual yang sangat penting dalam iklan properti masa kini.

3. Memperhatikan Kesehatan dan Kebersihan

Selain fungsi, pembeli kini juga lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah. Ventilasi udara yang baik, pencahayaan alami yang cukup, serta material bangunan yang aman dan ramah lingkungan menjadi pertimbangan utama. Rumah dengan jendela besar yang memungkinkan sirkulasi udara lancar dan pencahayaan yang maksimal lebih diminati karena terbukti membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Tak hanya interior rumah, lingkungan sekitar pun ikut menjadi perhatian. Pembeli cenderung memilih lingkungan yang tidak padat penduduk, memiliki fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau, serta dilengkapi dengan fasilitas olahraga luar ruang seperti jogging track, lapangan terbuka, atau taman komunitas.

4. Lokasi Strategis Bukan Lagi Satu-satunya Prioritas

Sebelum pandemi, lokasi strategis adalah kunci utama dalam pertimbangan membeli rumah. Namun, setelah pandemi, banyak orang menyadari bahwa bekerja dari rumah membuat mereka tidak terlalu tergantung pada lokasi kantor. Dengan begitu, mereka bisa memilih hunian yang lebih luas dan nyaman meski berada jauh dari pusat kota. Ini terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap rumah di kawasan penyangga kota besar seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi bagi warga Jabodetabek.

Selain itu, tren migrasi dari kota besar ke kota-kota satelit bahkan ke daerah pedesaan pun mulai terlihat. Hal ini juga didorong oleh perkembangan infrastruktur digital yang memadai di berbagai daerah, yang memungkinkan tetap produktif dari mana saja selama koneksi internet stabil.

5. Pertimbangan Ekonomi dan Keamanan Jangka Panjang

Kondisi ekonomi yang tidak menentu saat pandemi membuat banyak orang lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial, termasuk dalam pembelian properti. Meskipun minat terhadap rumah tetap tinggi, banyak calon pembeli yang kini lebih teliti dalam memilih hunian yang memiliki nilai investasi jangka panjang, aman, dan stabil. Properti yang memiliki potensi untuk ditingkatkan, baik melalui renovasi ataupun ekspansi fungsi, menjadi lebih menarik karena dianggap fleksibel dalam menghadapi situasi tak terduga.

Selain itu, keamanan lingkungan juga menjadi perhatian penting. Hunian di dalam kawasan perumahan dengan sistem keamanan 24 jam, akses terbatas, dan lingkungan komunitas yang baik lebih banyak dicari karena memberikan rasa aman bagi keluarga.

6. Adaptasi Pengembang dan Agen Properti terhadap Tren Baru

Mengikuti pergeseran preferensi konsumen, pengembang properti pun mulai melakukan penyesuaian dalam strategi pemasaran dan desain produk. Mereka kini lebih banyak menonjolkan fitur-fitur rumah yang sesuai dengan gaya hidup pasca-pandemi, seperti ruang kerja, taman pribadi, area bermain anak di dalam perumahan, hingga sistem smart home yang mendukung efisiensi dan kenyamanan.

Tak hanya itu, agen properti juga mulai memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau calon pembeli. Tur virtual, open house online, serta sistem konsultasi properti secara daring semakin banyak digunakan agar proses pencarian rumah tetap lancar tanpa harus bertatap muka langsung.

Kini, rumah bukan lagi sekadar tempat pulang, melainkan juga tempat bekerja, belajar, beristirahat, dan berkumpul bersama keluarga. Hunian ideal kini harus mampu memberikan kenyamanan menyeluruh, mulai dari ruang terbuka hijau, pencahayaan alami, hingga ruang kerja pribadi.

Ke depannya, preferensi ini kemungkinan besar akan bertahan bahkan setelah pandemi benar-benar berakhir. Oleh karena itu, baik pembeli, penjual, maupun pengembang properti perlu memahami dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru masyarakat agar dapat menciptakan lingkungan hunian yang lebih sehat, nyaman, dan sesuai zaman. 

Jika Anda sedang mencari hunian yang nyaman, aman dan dekat dengan tempat kuliner, Anda bisa dapatkan di Ray White Senayan. Ray White (Indonesia) hadir untuk Anda dan siap memenuhi berbagai kebutuhan Anda terkait layanan jual/beli, sewa, pengelolaan properti, dan proyek pengembangan properti di kawasan sekitar Senayan. Silahkan kunjungi website Ray White Senayan dihttps://senayan.raywhite.co.id atau hubungi Ray White Senayan di (62-21) 270 90 888 atau senayan@raywhite.co.id. Find a home that suits your lifestyle with Ray White!.

Written by: Jennifer Rantelobo (Copywriter of Ray White PPC Group)

Approved by: Cynthia Natalia William (Marcomm of Ray White & Loan Market PPC Group)