5 Fakta Menarik Kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Ternyata Sempat Ganti Nama

Pembangunan Stadion GBK bermula dari penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games IV. Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menginisiasikan pendirian mega proyek berupa komplek olahraga. Sejak saat itu, GBK sering digunakan untuk berbagai acara, baik nasional maupun internasional.

Saat ini kawasan GBK tidak hanya sebagai pusat olahraga, kawasan sekitar stadion ini berfungsi sebagai area konservasi lingkungan. Dengan 84% dari total kawasan berupa Ruang Terbuka Hijau, GBK menjadi daerah resapan air yang luas, dengan 67,5% lingkungan hijau yang dipenuhi berbagai jenis pohon besar dan langka. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi 22 spesies burung liar yang menambah keasrian dan ketenangan di area tersebut.

Untuk mengenal lebih jauh kawasan ini, ternyata ada fakta-fakta menarik dari kawasan ini, berikut penjelasannya dihimpun dari berbagai sumber. 

Fakta-Fakta Kawasan Stadion Gelora Bung Karno

1. Pembangunan Hanya Dalam Waktu Dua Tahun

Pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dimulai pada 8 Februari 1960 sebagai bagian dari proyek ambisius yang digagas oleh Presiden Soekarno. Hanya dalam waktu dua tahun, stadion terbesar di Indonesia ini berhasil rampung pada 21 Juli 1962, tepat satu bulan sebelum digunakan sebagai venue Asian Games 1962. Stadion ini dibangun khusus untuk menyambut ajang olahraga internasional tersebut dan sukses menyelesaikan konstruksinya tepat waktu. Sejak saat itu, GBK menjadi saksi berbagai peristiwa penting, baik dalam sejarah olahraga maupun budaya di Indonesia.

2. Pembangunan Dibantu oleh Uni Soviet

Sejarah pembangunan GBK tidak terlepas dari dukungan dunia internasional, mengingat saat itu ekonomi Indonesia belum stabil. Soekarno memiliki hubungan baik dengan Uni Soviet. Uni Soviet memberikan kredit sebesar 12,5 juta dolar Amerika untuk mega proyek tersebut. Tidak hanya itu, Uni Soviet juga mengirimkan arsitek terbaiknya hingga alat berat untuk membantu pembangunannya.

3. Sempat Berubah Nama

Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ini sempat berganti nama saat era orde baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Penggantian nama ini sebagai salah satu upaya de-soekarnoisasi pada masa itu. Kebijakan ini termaktub dalam Keputusan Presiden No.4 Tahun 1984. Tetapi, pada tahun 2001, presiden Abdurrahman Wahid kembali mengubah nama yang dikenal sebagai Stadion Utama GBK. Kawasan komplek GBK saat ini juga terdapat tempat untuk berbagai macam olahraga lain seperti baseball, tenis, hingga stadion akuatik.

4. Kapasitas Stadion Berkurang

Pada awalnya, kapasitas stadion ini mampu menampung mencapai 110.000 penonton. Namun, stadion ini beberapa kali mengalami renovasi untuk memenuhi standar keamanan dan kenyamanan. Saat ini, Stadion GBK 77.193 Meski begitu, GBK tetap menjadi ikon kebanggaan bagi Indonesia dan salah satu stadion terbesar di Asia.

5. Dapat Digunakan Berbagai Event

Tidak hanya sebagai pusat olahraga, kawasan Stadion GBK juga sering digunakan sebagai venue berbagai acara, salah satunya konser. Stadion ini telah menjadi saksi konser musisi dunia seperti One Direction, Ed Sheeran, dan BLACKPINK. Selain itu, stadion ini juga menjadi tempat digelarnya festival musik besar, termasuk acara K-Pop terkenal seperti Music Bank. Tidak hanya konser musik, stadion ini juga menjadi tempat untuk kampanye politik.

Saat ini, kawasan GBK menjadi salah satu kawasan yang diminati masyarakat, tidak hanya untuk olahraga sepak bola tapi juga lainnya seperti jogging, baseball, dan lainnya. Bahkan Anda juga bisa bersantai di kawasan Hutan Kota GBK sambil menikmati cemilan bersama kerabat, kekasih, atau keluarga.